Penyakit Pullorum atau berak kapur merupakan salah satu penyakit menular pada ayam. Hal ini harus bisa diatasi karena bisa sangat berbahaya bagi kesehatan ayam kesayangan.
Penyakit berak kapur disebabkan oleh bakteri Salmonella pullorum dan bakteri batang gram negatif. Penyakit ini pun biasa juga disebut sebagai berak putih (Bacilary White Diarrhea).
Baca Juga : Kupas Penyakit Paratifoid Pada Unggas Terutama Bagi Ayam
Ayam yang terserang penyakit ini akan beresiko tinggi yang bisa mengakibatkan kematian pada ayam yang berumur sekitar 1-10 hari. Selain ayam, unggas lain pun rawan terserang penyakit ini seperti puyuh, burung, kalkun, angsa dan jenis unggas lainnya.
Penularan Penyakit Pullorum Pada Ayam
Terdapat dua cara penularan berak kapur, yaitu :
- Menular dari induk melalui anaknya, misalnya telur.
- Menular melalui kontak langsung, misalnya peralatan, kandang, litter dan pakaian dari pegawai kandang yang sudah terkontaminasi.
Gejala Klinis Penyakit Pullorum Pada Ayam
- Feses atau kotoran akan berwarna putih, seperti kapur pada umumnya.
- Feses akan menempel di bagian dubur yang akan berwarna putih.
- Kloaka akan terkena kotoran hingga kering dan lengket.
- Jengger akan berwarna keungguan
- Mata akan tertutup dan nafsu makan akan berkurang (menurun)
- Kondisi ayam akan lemah dan memiliki gerakan lambat
- Kedua sayap akan menggantung dan terlihat kusam
- Mengalami lumpuh karena artritis
Baca Juga : Pelajari Penyakit Colibacillosis (akibat bakteri E. Coli) Pada Ayam
Diagnosa Penyakit Pullorum Pada Ayam
Penyakit berak kapur bisa diidentifikasi yang disebabkan oleh bakteri salmonella pullorum bisa diambil melalui organ hati, usus, maupun kuning telur yang bisa dikembangbiakan ke dalam medium.
Ayam yang sudah memasuki tahap sembuh dapat diidentifikasi dengan gumpalan darah dengan secara cepat.
Pengobatan Penyakit Pullorum Pada Ayam
Pengobatan biasanya bisa dengan memberikan suntikan antibiotik, misalnya coccilin, neo terramycin, tetra atau mycomas sesuai dengan dosis yang ditentukan. Pada umumnya penyuntikan dilakukan pada bagian sayap ayam.
Namun, pemberian obat-obatan ini hanya efektif untuk pencegahan kematian. Obat tersebut tidak bisa dengan langsung menghilangkan infeksi dari penyakit itu.
Selain itu, antibiotik golongan sulfa bisa juga dijadikan alternatif untuk melakukan pengobatan. Langkah yang paling tepat sebaiknya dilakukan penimbunan yang jauh dari kandang maupun ayam lainnya agar dapat menghindari kontaminasi bakteri yang ada di dalam ayam yang terkena penyakit tersebut.
Baca Juga : Penyakit Helicopter Disease Yang Menyerang Ayam Kesayangan