Para peternak sudah seharusnya memperhatikan penggantian konsentrat petelur pada ayam. Mengapa demikian?

Saat ternak (ayam) sedang dalam kondisi bertelur > 30%, sebaiknya jangan mengganti konsentrat dalam formula pakan. Alasannya, 80% produksi telur pasti akan drop, sementara 10-20% saja yang tidak mengalami penurunan produksi telur.
Baca Juga : Terungkap! Virus Flu Burung Bisa Diatasi dengan Pemutih Pakaian
Ternak tipe petelur merupakan jenis ternak yang sangat sensitif terhadap perubahan ransum pakan, termasuk ayam. Biasanya jenis ternak bebek yang paling sensitif akan penggantian konsentrat ini.
Pada umumnya ayam yang sudah memasuki fase menjelang bertelur, maka ayam akan mulai menyesuaikan kerja metabolisme tubuh dengan pakan yang diberikan. Selanjutnya, sampai dengan produksi telur tiba, ayam sudah bisa menerima kinerja pakan yang telah diberikan seimbang dengan metabolisme tubuh.
Dengan kata lain, jika para peternak memberikan pergantian konsentrat yang baru maka ayam secara otomatis akan melakukan penyesuaian kembali dari awal. Hasilnya, jika sudah begitu telur ayam akan beresiko menurun produksinya.
Untuk mencegah kesalahan dalam pergantian konsentrat, maka seharusnya dilakukan pada saat :
1. Produksi telur turun,
2. Ternak sakit,
3. Ternak moulting/bodol bulu,
4. Pada saat pergantian kandang.
Baca Juga : Simak Sindrom Kerdil Pada Ayam Broiler untuk Para Peternak

Faktor Kesalahan Mengganti Formula Pakan Saat Ayam Sedang Bertelur
Jika ayam anda tipe petelur, maka sebaiknya memperhatikan hal dibawah ini :
Jika ayam sedang dalam puncak/ sudah selesai berproduksi, sebaiknya hindari merubah konsentrat petelur atau formula pakan. Hal ini dikwatirkan ayam akan mengalami penurunan produksi telur.
Waktu yang tepat untuk melakukan pergantian konsentrat, ialah :
1. Saat ayam baru sakit
2. Saat produksi telur turun > 50%
3. Saat moulting bulu
Sebenernya yang paling tepat ialah jangan mengganti formula makan, tapi bisa dengan langsung mengganti pakan baru. Melakukan uji coba sedari ayam berusia 17 minggu juga beresiko terhadap hasil dari produksi ayam itu sendiri.
Seperti yang diketahui, banyak sekali peternak yang menggunakan jagung sebagai alasan untuk penghematan biaya. Namun tahukah anda jika itu juga salah?
Hal ini dikarenakan ayam memerlukan penyesuaian kembali dengan cara kerja metabolisme yang baru lagi. Alhasil, bukan masalah penghematan biaya namun para peternak akan dipusingkan dengan produksi telur yang menurun secara drastis.
Oleh karena itu, sebaiknya para peternak tetap konsisten dalam memberikan formula pakan yang sudah biasa dipakai. Sangat disarankan untuk tidak mencoba menganti dengan jenis konsentrat lainnya.
Baca Juga : Kiat Atasi Hama Gurem Pada Ayam Yang Meresahkan!