Penyakit Helicopter Disease merupakan salah satu penyakit yang menjadi penyebab gangguan pertumbuhan pada ayam. Terutama menyerang pada ayam pedaging umur 1-6 minggu.
Penyakit Helicopter Disease Yang Menyerang Ayam Kesayangan
Penyakit ini ditandai dengan adanya gangguan efisiensi dari pakan pertumbuhan yang terhambat. Di samping itu juga terjadi kerusakan dari pigmentasi kulit, bulu sayap yang mencuat menyerupai baling-baling helikopter dan sebagian besar bulu kapas serta tangkai bulu patah.
Baca Juga : Wajib Tahu! 20 Tahap Perkembangan Embrio Ayam Dalam Telur
Selain Helicopter Diasese, dikenal juga beberapa nama dari penyakit ini. Diantaranya yaitu Malabsorbtion Syndrome, Stunning Syndrome, Infectious Stunting Syndrome, Pale Bird Syndrome, dan Unthrifness Syndrome.
Penyebab Penyakit Helicopter Disease
Penyebab utama dari penyakit ini adalah Reovirus, tetapi beberapa agen lain dapat terlibat, seperti rotavirus, parvovirus, enterovirus-like viruses dan toga virus-like agent.
Di samping itu, penyebab lainnya juga bisa disebabkan oleh berbagai kesalahan dalam manajemen budidaya. Contohnya pakan, tingkat pengamanan biologis, dan sistem perkandangan.
Untuk mencegah terjadinya malabsorbsi, formulasi pakan bisa dievaluasi agar meyakinkan kecukupan zat-zat gizi. Komponen gizi yang harus dipertimbangkan antara lain : tingkat kandungan methionin dan lisin yang harus tercapai atau melampui spesifikasi pembibitan.
Gejala Klinis
Anak ayam yang terserang penyakit ini biasanya akan menunjukkan penurunan laju pertumbuhan yang nyata pada umur pemanasan/brooding yaitu 5-7 hari. Kelainan bulu tampak pada ayam yang sakit, termasuk patahnya tungkai bulu sayap primer dan bertahannya warna kuning pada bulu di bagian bawah kepala sampai umut 30 hari.
Baca Juga : Manfaat Batu Kapur bagi Ayam Aduan dibandingkan Calk Kalsium
Pencegahan dan Pengobatan
Sebagai tindakan pencegahan pada umumnya bisa diberikan vaksin reoviral arthritis yang telah dilemahkan pada umur 7 hari pada ayam pullet bibit. Selanjutnya, diiikuti dengan pemberian vaksin hidup multivalen dalam periode 14 sampai 30 hari sesuai dengan program imunisasi untuk daerah tersebut.
Vaksin reovirus inaktif yang diberikan pada akhir masa pemeliharaan pullet sebaiknya mengandung bahan antigen. Komponen antigen dikenal sebagai pelindung terhadap reovirus (galur 1733) yang berkaitan dengan kekerdilan malabsorbsi.
Pemberantasan penyakit ini bisa dengan cara mengeluarkan anak ayam yang sakit dari kawanan ayam pada umur sekitar 10 hari. Kemudian ayam akan ditempatkan dalam kandang bersama yang terpisah agar bisa diberikan pakan dan air minum tersendiri.
Biasanya anak ayam yang kerdil pertumbuhannya lambat dan akan diselamatkan dengan menjualnya sebagai ayam yang berbobot rendah. Dengan cara pemisahan ayam-ayam yang sakit ini, diharapkan dapat mengurangi peluang penularan virus secara horisontal.
Demikian penjelasan dari agen sabung ayam mengenai penyakit helicopter disease yang menyerang ayam. Semoga dapat bermanfaat bagi para pecinta ayam.
Baca Juga : Cara Membuat Probiotik untuk Ayam Broiler dengan Air Kelapa