Ayam mempunyai proses perkembangan yang unik sebelum terlahir menjadi seekor ayam yang utuh. Kali ini agen sabung ayam akan memperlihatkan bagaimana 20 tahap perkembangan embrio ayam dalam telur.
Setelah telur ayam keluar dari dubur indukan ayam, selanjutnya telur ayam tersebut mengalami perkembangan embrio ayam. Selama perkembangan embrio ayam dalam telur, embrio akan memperoleh makanan dari telur itu sendiri.
Baca Juga : Manfaat Batu Kapur bagi Ayam Aduan dibandingkan Calk Kalsium
Perkembangan embrio ayam tersebut tidak bisa dilihat dengan mata telanjang. Biasanya bisa menggunakan alat khusus yang biasa disebut dengan “candler” sedangkan prosesnya dinamakan “candling“.
Pada umumnya candling dilakukan pada hari ke-7 dan hari ke-18 dalam inkubator (mesin tetas) dengan tujuan hari ke-7. Hal tersebut untuk menyeleksi telur yang infertil (tidak ada embrio) dan hari ke-12 yaitu menyeleksi embrio yang mati.
Dalam perkembangannya, embrio dibantu oleh kantung kuning telur, amnion, dan alantois. Kemudian dinding kantung kuning telur dapat menghasilkan enzim yang berfungsi sebagai bantal.
Sedangkan alantois berfungsi sebagai pembawa oksigen ke embrio, menyerap zat asam dari embrio. Selain itu juga berfungsi mengambil sisa-sisa pencernaan yang terdapat dalam ginjal dan menyimpannya dalam alantois serta membantu mencerna albumen.
Dengan suhu dan kelembapan yang tepat atau ideal, anak ayam akan menetas di hari ke-21. Berikut adalah tahapan perkembangan embrio ayam telur sampai menetas :
Baca Juga : Cara Membuat Probiotik untuk Ayam Broiler dengan Air Kelapa
Proses Tahapan Perkembangan Embrio Ayam Dalam Telur
Hari ke-1
Bentuk awal embrio pada hari pertama belum terlihat yang dengannya terang, sel benih berkembang menjadi bentuk semisal cincin yang dengannya bagian tepinya gelap, sedangkan bagian tengahnya agak terang. Serta bagian sedang ini merupakan sel benih betina yng telah dibuahi yng dinamakan zygot blastoderm.
Seusai tidak lebih lebih 15 menit seusai pembuahan, mulailah berlangsung pembiakan sel-sel bagian awal perkembangan embrio. Jadi di dalam tubuh induk sebelum keluar jadi telur telah berlangsung perkembangan embrio.
Hari ke-2
Pada hari kedua, bentuk awal embrio mulai terlihat terang keberadaannya. Pada hari kedua ini telah terlihat primitive streake – suatu bentuk memanjang dari pusat blastoderm, yng kelak akan berkembang menjadi embrio. Pada blastoderm terdapat garis-garis warna merah yng adalah petunjuk mulainya system sirkulasi darah.
Hari ke-3
Serta pada hari ke 3 jantung telah mulai terbentuk serta berdenyut dan bentuk embrio telah mulai tampak. Yang dengannya mempergunakan alat khusus semisal mikroskop, bisa dilihat gelembung bening, kantung amnion, serta awal perkembangan alantois. Gelembung-gelembung bening yang telah di sebutkan nantinya akan menjadi otak si ayam. Sementara kantong amnion yng berisi cairan warna putih berfungsi menjaga embrio dari goncangan serta membuat embrio bergerak bebas.
Hari ke-4
Pada hari ke 4, mata telah mulai kelihatan akan tetapi belum terang. Mata yang telah di sebutkan tampak menjadi bintik gelap yng terdapat atau terletak disebelah kanan jantung. Selain itu jantung pula telah makin besar.
Yang dengannya mempergunakan mikroskop, bisa dilihat otaknya. Otak ini terbagi menjadi tiga bagian, yakni otak depan, otak sedang serta otak belakang.
Hari ke-5
Pada hari ke 5 embrio telah mulai tampak lebih terang. Kuncup-kuncup anggota badan telah mulai terbentuk. Ekor serta kepala embrio telah berdekatan, dalam fase ini sudah berlangsung perkembangan alat reproduksi.
Hari ke-6
Hari ke 6 anggota badan telah mulai terbentuk. Mata telah terlihat menonjol, rongga dada telah mulai berkembang serta jantung telah membesar. Selain itu, bisa dilihat otak, amnion serta alantois, kantong kuning telur, seta paruhnya.
Hari ke-7
Pada hari ke 7 paruh anak ayam telah terlihat semisal bintik gelap pada dasar mata. Pada fase ini otak serta leher telah terbentuk
Hari ke-8
Pada hari ke 8 mata dari embrio telah terlihat Amat terang
Hari ke-9
Pada hari ke 9 lipatan serta pembuluh darah telah mulai bertambah tidak sedikit serta terbentuk jari kaki
Hari ke-10
Pada hari ke 10 umumnya paruh telah mulai mengeras serta folikel bulu embrio telah mulai terbentuk
Hari ke-11
Pada hari ke 11 embrio telah terlihat semisal ayam. Pada fase ini embrio menjadi tambah besar menjadikan yolk akan menyusut
Hari ke-12
Pada hari ke 12 embrio telah makin besar serta mulai masuk ke yolk menjadikan yolk menjadi makin kecil. Mata telah mulai membuka serta pendengaran telah terbentuk.
Hari ke-13
Pada hari ke 13 sisik serta cakar embrio telah mulai terlihat Amat terang.
Hari ke-14
Pada hari ke 14 punggung embrio telah terlihat melengkung ataupun meringkuk serta bulu hampir menutupi seluruh tubuhnya.
Hari ke-15
Pada hari ke 15 kepala embrio telah mengarah kebagian tumpul bagian telur.
Hari ke-16
Pada hari ke 16 embrio telah mengambil posisi yng baik didalam kerabang. Sisik, cakar serta paruh telah makin mengeras.
Hari ke-17
Pada hari ke 17 paruh embrio telah membalik ke atas.
Hari ke-18
Pada hari ke 18 embrio telah tampak terang semisal ayam akan mempersiapkan diri akan menetas. Jari kaki, sayap, serta bulunya berkembang yang dengannya baik.
Hari ke-19
Pada hari ke 19 paruh ayam telah siap mematuk serta menusuk selaput kerabang dalam.
Hari ke-20
kantung kuning telur telah masuk sepenuhnya kedalam rongga perut. Embrio ayam ini hampir menempati seluruh rongga di dalam telur, kecuali kantung udara. Pada fase ini berlangsung serangkaian proses penetasan yng diawali yang dengannya kerabang mulai terbuka.
Bagi atau bisa juga dikatakan untuk membuka kerabang ini, ayam mempergunakan paruhnya yang dengannya tatacara mematuk. Makin lama, kerabang akan makin besar membuka, menjadikan ayam bisa bernafas.
Pada tatkala ini kelembaban Perlu diperhatikan agar bisa pengeringan selaput kerabang serta penempelan perut pada kerabang bisa dicegah. Selanjutnya ayam memutar tubuhnya yang dengannya bantuan dorongan kakinya. Yang dengan bantuan sayapnya, pecahnya kerabang makin besar.
Hari ke-21
Dihari ke dua puluh satu ini, ayam telah membuka kerabangnya meskipun belum seluruhnya. Dari keadaan ini umumnya tubuh ayam memerlukan waktu beberapa jam bagi atau bisa juga dikatakan untuk keluar dari kerabang.
Seusai keluar dari kerabang, tubuh masih basah. Agar bisa kering, dibutuhkan waktu beberapa jam lagi untuk bisa berkembang dengan baik.
Dekian proses perkembangan embrio ayam dalam telur sehingga akhirnya menetas menjadi anak ayam yang biasanya disebut DOC (Day Old Chicken).
Baca Juga : 4 Obat Cacing Ayam Bangkok dengan Metode Tradisonal