Waspadai Penyakit Pada Organ Hati Ayam Kesayangan!
Kerusakan pada organ hati ayam bisa disebabkan oleh infeksi organisme secara langsung atau bisa juga akibat dari infeksi tularan. Selain itu, faktor seperti adanya mikotoksin (racun jamur) atau zat toksin lain yang berlebih dalam tubuh juga bisa menjadi pemicu kerusakan.
Baca Juga : 2 Cara Mengobati Penyakit Manik atau Goham Pada Ayam
Kerusakan pada hati bersifat sangat fatal terhadap kelangsungan hidup ayam dimana selayaknya manusia, hati merupakan salah satu organ vital pada tubuh ayam. Oleh karena itu, agen sabung ayam akan mencoba menguak apa saja penyebab dan cara penanganan penyakit pada organ hati ayam ini.
Penyebab Kerusakan Pada Organ Hati Ayam
Pengaruh lingkungan atau kesalahan sistem manajemen pemeliharaan, seperti manajemen pemberian pakan yang kurang baik bisa saja menjadi faktor penyebab terjadinya kerusakan organ hati ayam. Agar lebih jelas dalam mengenal penyakit pada organ hati ayam, mari simak penjelasannya sebagai berikut :
1. Mikotoksikosis
Mitoksikosis merupakan penyakit yang disebabkan oleh mikotoksin atau racun yang dihasilkan oleh organisme jamur. Dampak dari penyakit ini yaitu menurunnya sistem produksi pada ayam, dimana dapat menyebabkan imunosupresi (melemahnya sistem kekebalan tubuh) serta kerusakan pada organ hati.
Di samping itu, kondisi lingkungan seperti suhu dan kelembapan yang tinggi, proses produksi, serta proses penyimpanan bahan baku pakan bisa menyebabkan terserannya penyakit ini. Gejalanya sendiri ditimbulkan berbeda-beda tergantung dari status kesehatan, umur, jenis kelamin, kondisi lingkungan, tipe serta durasi terpapar oleh mikotoksin.
2. Obat kimia berlebihan (parasetamol)
Penggunaan parasetamol dengan dosis yang berlebihan atau dalam jangka waktu panjang bisa juga menyebabkan kerusakan pada hati ayam. Parasetamol ialah obat penurun suhu tubuh dan penghilang rasa sakit yang sering digunakan sebagai terapi pada ayam.
Apabila parasetamol dikonsumsi dengan pemberian dosis yang berlebihan, senyawa glukotin atau antioksidan tubuh tidak akan mampu diterima oleh ayam. Metabolit ini akan secara bebas bereaksi dengan enzim-enzim penting dari hati, sehingga hal ini mampu memicu terjadinya kerusakan yang parah bahkan kematian karena kegagalan kerja hati.
3. Fatty Liver Hemorrhagic Syndrome
Fatty Liver Hemorrhagic Syndrome (FLHS) dikenal dengan kondisi dimana lemak hati pada ayam berlebihan atau sangat produktif. Pada umumnya bisa terjadi akibat adanya peningkatan bobot badan dan bobot hati yang disertai dengan penurunan produksi telur.
Selain karena asupan nutrisi secara berlebih, FLHS dapat disebabkan karena stress akut sehingga akan meningkatkan pembentukan lemak (lipogenesis).
Baca Juga : Alternatif Praktis Membuat Pakan Ayam, Contek Caranya Yuk!
Pencegahan Kerusakan Pada Organ Hati Ayam
– Manajemen Kandang dan Biosekuriti
Manajemen kandang yang baik serta penerapan biosekuriti secara ketat dan rutin, sangat penting dilakukan dalam upaya mencegah penyebaran infeksi kerusakan hati pada ayam. Untuk itu, kelembapan litter atau alas kandang harus diperhatikan.
Sebaiknya para pecinta ayam bisa melakukan desinfeksi dimana prosesnya melalui penyemprotan Medisep, Sporades atau Formades. Penggunaan desinfektan ini diharapkan dapat efektif terhadap virus, bakteri dan jamur.
– Pengontrolan Penyimpanan Ransum
Standar Nasional Indonesia (SNI) menetapkan untuk angka ideal kadar air dalam ransum ayam tidak boleh melebihi 14%, hal ini untuk mencegah timbulnya jamur pemicu mikotoksin. Ransum bentuk crumble (butiran), pellet, maupun jenis tepung akan mengalami penurunan kualitas jika disimpan melebihi 21-30 hari sejak tanggal produksi.
– Manajemen Tempat Penyimpanan Ransum
Pencegahan kontaminasi ransum dapat dilakukan dengan mempertahankan kelembapan yang rendah atau tak lebih dari 70% pada suhu ideal ruangan. Di samping itu perawatan peralatan dan menjaga ransum agar tetap segar menjadi poin yang harus diperhatikan juga.
Tempat penyimpanan juga harus terang dan bersih, mempunyai ventilasi yang baik untuk sirkulasi udara, bebas dari serangga dan tikus yang dapat merusak ransum. Penurunan kualitas ransum karena penyimpanan yang tidak tepat akan berakibat pada kesehatan pencernaan sehingga dapat menganggu performa pada ayam.
-Pembatasan Ransum sesuai Kebutuhan
Untuk mencegah penimbunan lemak yang berakibat mengganggu fungsi kerja hati bisa dengan melakukan pembatasan ransum. Upayakan mengganti karbohidrat dengan tambahan lemak. Seperti bisa mengganti jagung dengan minyak.
– Pengurangan Pengguanaan Obat-Obat Kimia Berlebihan
Penggunaan obat yang bertujuan untuk meringankan gejala penyakit harus sesuai dengan dosis yang berlaku serta tak berlebihan. Untuk merawat fungsi organ hati dapat menggunakan cara alternatif pemberian suplemen herbal, seperti Heprofit dalam menetralisir radikal bebas dari pengguanaan obat-obat kimia. Heprofit ini aman digunakan setiap hari karena terbuat dari bahan herbal untuk membantu melindungi dari kerusakan hati akibat pemberian obat-obatan kimia secara berlebihan.
Baca Juga : Sembarangan Menganti Pakan Ayam Bisa Berakibat Fatal!